Rabu, 25 Agustus 2010

MENANTI LAHIRNYA SANG JENIUS

Setiap orang pasti mendambakan kebahagiaan baik secara lahir maupun secara batin. Dambaan setiap insan tidak terbatas hanya duniawi saja akan tetapi di kehidupan nantinya. Dan saya yakin gak akan ada orang yang mau hidup tanpa bahagia, kecuali orang itu gak punya akal sehat. Ada pendapat kebahagiaan itu datangnya dari banyaknya harta.......? Banyaknya harta sebagai tolak ukur bisa mencapai kebahagiaan karena apa yang diinginkannya cukup dibayar dengan hartanya. Hal ini ditentang oleh seseorang bahwa harta bukan sebagai tolak ukur mencapai kebahagiaan tapi hanyalah sebagai pendamping hidup untuk mencapai keinginan. sedang kebahagiaan di dapat muncul dari diri kita masing-masing, yang artinya mau menerima yang didapat dan rasa bersyukur atas nikmat yang tlah di berikannya. 
Suatu hari ada orang bertanya "kebahagiaan yang sempurna itu yang bagaimana.....?" satu pertanyaan  = muncul ribuan pendapat dan pendapat satu dengan lainnya berbeda. Dalam mengartikan pendapat semua syah syah aja dan gak ada yang melarang. Dari berbagai macam pendapat ada satu yang ngotot alias bersikeras dia berpendapat "bahagia dan tidak tergantung awak'e dhewe alias dirinya sendiri lan wong lio gak mungkin ngerti alias dan orang lain gak akan tahu, sing iso ngrasake bahagia yo awake dhewe alias yang bisa merasakan bahagia ya dirinya sendiri" bagaimana pendapat anda.......?
Memang benar yang bisa merasakan bahagia dan tidak ya diri kita masing-masing. Tapi disini secara obyektif yang di rasakan seseorang bahagia / benar benar mendapatkan kebahagiaan itu yang bagaimana ? coba kita merenung sejenak kira-kira apa ya.......?
Ada sebuah cerita ada seorang raja yang tampan, kaya raya, dihormati, disegani, dijunjung tinggi ama semua rakyatnya bahkan sang raja tersebut punya istri gak cuma satu tapi banyak selirnya yang cuanti-cuantik. kemanapun sang raja selalu didampingi oleh istri-istrinya yang cantik-cantik apa gak senang dan bahagia....?
Secara lahiriah sanh raja tersebut amatlah bahagia tapi di dilam hatinya yang paling dalam selalu gelisah. Apa yang sedang sang raja pikirkan......? Suatu hari sang raja pergi ke pedesaan meninjau rakyatnya karena sang raja tersebut seorang raja yang arif dan bijaksana serta pemurah terhadap rakyatnya. Sang raja melihat sebuah rumah rakyatnya yang sederhana dilihatnya suami istri beserta anaknya yang sedang bersendau gurau bermain bersama walau kehidupan mereka cukup sederhana dan sang raja berkata betapa bahagianya mereka. lalu sang raja menghampirinya dan berkata apakah kalian dengan kehidupanmu yang seperti ini bahagia...? jawabannya kami sangat bahagia sinuwun. lalu sang raja pamit pulang dan hatinya menangis.
Dari cerita di atas sudah bisa disimpulkan....................ini hanya mengingatkan kita semua janganlah sekali kali menyia nyiakan sang anak karena kebahagiaan gak akan di dapat dengan sempurna tanpa hadirnya seorang anak yang nantinya bisa meneruskan cita-cita orang tuanya. anak adalah anugrah yang tak ternilai harganya. anak adalah segalanya untuk melangsungkan kehidupan kita.

pemula
AbqaryFYA